Rabu, 04 Mei 2016

Bengkel Buya, Oase dalam Untaian Panel

Di masa orde lama, orang-orang tua dan aktivis di bidang pendidikan banyak yang menganggap komik sebagai biang keladi penyebab kerusakan moral anak muda. Mereka menolak dan berusaha agar komik tidak bisa lagi diterbitkan di Indonesia. Usaha mereka memang tidak sepenuhnya berhasil, namun, penerbitan komik sempat mengalami kesulitan karena setiap komik yang beredar harus mendapat izin berupa cap dari kepolisian.

Kini, meskipun masih ada orang-orang yang masih berpikiran seperti demikian, komik sudah bisa diterima oleh banyak kalangan. Hal ini mungkin terjadi karena semakin banyak komik yang dibuat dengan tujuan pendidikan seperti komik wayang dan mencapai puncaknya saat komik religi menguasai pasar kaum agamais pada periode 1990-an yang banyak dijual di serambi masjid atau madrasah. Komik religi dibuat dengan berbagai macam jenis cerita seperti komik surga-neraka, komik dongeng 1001 malam, dan komik tokoh-tokoh agama.