Sebagai orang yang
mudah terbawa perasaan, bagaimanapun bentuknya, saya paling tidak suka dengan perpisahan.
Bahkan, meski perpisahan itu sudah direncanakan sematang mungkin. Kendati telah
memutuskan Bandung hanya sebagai tempat singgah, segala kenang-kenangan selama
satu tahun mendadak membuncah hebat di malam terakhir ini.
Pada awalnya saya
memang tidak merencanakan sama sekali untuk merantau ke kota ini. Saat itu saya
sedang galau-galaunya lantaran belum memiliki penghasilan yang layak dan hanya
mengisi waktu sambil mengajar di bimbingan belajar sambil mengirim lamaran
pekerjaan. Sayangnya, beberapa perusahaan yang saya kirimi, seakan enggan
memberi jawaban. Meski ada juga yang akhirnya memberi harapan kerja, namun
harus kembali kandas dalam tahap wawancara. Sampai pada akhirnya, saya melihat
ada lowongan pekerjaan sebagai penulis naskah di Studio Kumata yang mampir di
linimasa lewat akun Pia, seorang teman yang sudah terlebih dahulu bekerja di
sana. Jadilah saya kembali mengirim lamaran di studio animasi yang terletak di
Kota Kembang itu dengan penuh harapan.