Perjalanan super selo
ini bermula di suatu sore waktu gue lagi bosen-bosennya dengan rutinitas (baca
: scrolling social media). Gak ada angin, gak ada ujan, tiba-tiba gue diajak main secara random sama temen
di kampus lewat whatsapp. Karena
emang lagi bosen, yaudah, gue ikut aja. Setelah diskusi soal destinasi tujuan barang
sejenak, akhirnya pilihan jatuh (gak tau siapa yang jorogin) pada Kedai Kopi
Pak Rohmat di Bukit Menoreh, Kulon Progo, setelah sebelumnya gue sempat debat dan
rada ngotot buat pergi ke Krakatau biar bisa berburu Moltress.
Karena percaya bahwa
waktu paling shahih untuk menikmati
kopi adalah pagi hari, kami pun berangkat dengan penuh semangat dan keyakinan teguh
(lebay, woi, lebay!) pada pukul 7 pagi dari kota Jogja. Sayangnya, perjalanan
tidak semulus yang kami duga sebelumnya, gue sempat curiga kalo perjalanan
punya masalah dengan jerawat, sip, garing. Ya, gak ada yang nyangka kalo kenikmatan
segelas kopi harus ditebus lewat pertarungan penuh darah dengan para jago silat
mematikan yang dijuluki Lidah Api Bukit Menoreh