Kamis, 06 September 2018

Bagaimana Cara Terbaik Menikmati Unggas Bernama Ayam?


Malam belum terlalu larut. Tetangga yang tinggal di sebelah rumah kami sepertinya masih asyik menonton sinetron di televisi. Sesekali terdengar gelak tawa saat menonton adegan lucu, di waktu yang lain, terdengar isak tangis lantaran menyaksikan adegan mengharukan. Suasana di rumah mereka memang ramai. Beda sekali dengan keluargaku. Saat ini, sepatutnya sebuah keluarga sedang berkumpul bersama untuk menonton televisi atau sekedar berbagi cerita, aku malah memilih untuk membenamkan wajah ke bantal dalam-dalam. Aku bukannya mau tidur. Aku justru melarikan diri lantaran tidak tahan dengan pertengkaran besar bapak dan emak yang mendadak meledak beberapa saat lalu, di waktu sepatutnya kami menikmati makan malam yang riang seperti layaknya keluarga kebanyakan. Aku benar-benar tidak menyangka, saking mengerikannya, aku takut pertengkaran mereka bakal meluluh-lantakkan keutuhan keluarga ini.

“HUWEEEE!!”

Terdengar suara adikku meraung-raung dari ruang tengah. Wajar saja, selama ini kami tidak pernah melihat bapak dan emak bertengkar. Emak yang kami kenal adalah sosok peramah yang murah senyum dan bapak yang terkenal humoris biasanya berusaha tidak kenal henti membuat kami tertawa kendati humornya malah lebih banyak garing ketimbang lucu. Mengingat kebersamaan mereka selama ini, rasanya aku tidak tahan untuk tidak meneteskan air mata. Ukh . . .