Entah cuma perasaan saya saja, atau belakangan ini kita kerap memakai standar ganda dalam
menilai sesuatu? Tempo hari, sewaktu Florence Sihombing mengolok-olok Yogyakarta,
kita benar-benar marah dan menghakiminya dengan luar biasa . Kita balas
memaki dia sebagai orang tanpa sopan santun meski berkuliah di
universitas terbaik, kita teror tempat tinggalnya yang alamatnya disebar-luaskan
tanpa ampun di internet. Bahkan, ada LSM dan sekelompok preman yang berniat
mengusir Florence dari Yogyakarta. Sungguh luar biasa pembelaan yang dilakukan. Melihat hukuman sosial
yang dia terima, seolah-olah Florence Sihombing adalah penjahat kelas kakap yang
telah melakukan dosa yang tak termaafkan.
Sayangnya, pembelaan
yang kita lakukan pada Yogyakarta tidak berlaku bagi Bekasi. Entah sejak kapan,
kota kecil yang terdapat di sebelah timur Jakarta itu seakan tidak ada habisnya
untuk menjadi bahan celaan. Saya tidak tahu siapa yang memulai lebih dahulu,
yang pasti, sudah beredar banyak sekali olok-olok dalam bentuk tulisan maupun
gambar mengenai Bekasi yang tidak pantas di internet. Apakah memang segitu
rendahnya nilai Bekasi ketimbang Yogya?